HEADER HP

Isu Politik Muncul, Israel Akui Negara Palestina , Begini Kronologinya

Isu Politik Muncul, Israel Akui Negara Palestina , Begini Kronologinya

Ilustrasi Perang- Dariusz Sankowski /Pixabay-

HYPEVERSE.SINERGIANEWS.com – Warganet dihebohkan dengan kabar terbaru mengenai perdamaian dua negara konflik yang berkepanjangan, Israel dan Palestina.

Yang mengejutkan ialah, baru-baru ini Israel dikabarkan mulai mengakui adanya negara Palestina, bukan tanpa sebab karena seiring dijadikannya ‘solusi 2 negara’ demi perdamaian wilayah tersebut.


Hal tersebut pertama kali diumumkan oleh Perdana Menteri Israel, yaitu Yair Lapid, sangat langka dan jarang terjadi.

Yair Lapid membuat pernyataan ini dalam pidatonya di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tanggal 22 September.

Mengutip Kantor Berita Xinhua dari CNBC Indonesia pada Kamis 29 September 2022, dia menekankan solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik tanpa akhir antara Israel dan Palestina.



Baca juga: Terungkap Ade Yunia Rizabani Korban Pembunuhan di Apartemen yang Tertangkap Tersenyum di CCTV Ternyata Masih Punya Hubungan Orang Penting di Toraja

Baca juga: Viral! Wanita di Gunung Kidul Tewas Diduga Korban KDRT, Polisi Kantongi Penyebabnya

Baca juga: Bunda Corla Ternyata Korban Hallo Dek? Berikut Foto Kekasih Bunda Corla yang Diduga Seorang Anggota Milliter

"Sebagian besar orang Israel mendukung visi solusi dua negara," katanya kala itu. katanya saat itu.

Hal tersebut merupakan pertama kalinya dalam beberapa tahun seorang pemimpin Israel secara terbuka menyatakan dukungan untuk solusi tersebut.

Langkah ini memungkinkan munculnya negara Palestina merdeka dengan Negara Israel sebagai tetangganya.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyambut Lapid pada kesempatan yang sama, dan keduanya diminta duduk dalam meja perundingan.

"Ujian nyata dari keseriusan dan kredibilitas posisi ini adalah pemerintah Israel duduk di meja perundingan segera untuk menerapkan solusi dua negara," ujarnya..

Namun, sikap ini mendapat tanggapan sinis dari para pengamat Palestina. Sebagian besar analis politik Palestina mengatakan mereka tidak yakin dengan pidato Lapid.

Para pengamat meyakini bahwa pidato perdamaian hanya taktik politik untuk menarik pemilih Arab-Israel dalam pemilihan umum.

Sementara itu untuk jawal pemilihan umum alias pemilu dijadwalkan pada 1 November .

"Tidak serius dan tidak menawarkan apa-apa,"ujar.Ahmad Rafiq Awad, profesor ilmu politik di Universitas Al Quds.

"Lapid membutuhkan suara dari Israel-Arab dan dukungan dari partai-partai kiri untuk menang dalam pemilihan berikutnya, sehingga pemimpin Israel mengambil PBB sebagai kesempatan untuk mempromosikan kampanyenya," tambahnya.

Pemilihan November sendiri kemungkinan akan menjadi duel antara Lapid dan Benjamin Netanyahu, yang merupakan perdana menteri dari 1996-1999 dan 2009-2021.

PM Israel berikan komentar marah, dugaan demi politik Lapid mau berdamai? percaya atau tidak? cek pada halaman berikutnya,

Sumber:


BERITA TERKAIT

UPDATE TERBARU